Jumat, 16 Desember 2016

Muhammadiyah Gerakanku



Dari lambangmu kami saling mengenal dan kemudian bersaudara
Sinarmu menembus ketuk sadar nurani kami jemput hidayah
Lingkar syahadat kelilingi hidup kami, pagari langkah senantiasa ada pada kuasaNya dan jalanNya
Berseru kami membela kebenaran meski kadang keadilan mencari jalannya sendiri
Lahir dari rahim yang sama, Aisyiah
Hidup di taman syuhada, para pelajar Muhammadiyah
Beralmamater Mahasiswa Muhammadiyah
Kami penerus perjuangan suci
Berjuang dengan ketajaman pena kami, intelektualitas
Kudengar semua perjuangan suci kala itu lewat berbagai cerita guru-guru kami
Setelah almamater itu aku kenakan
Kupandang lambang kita lagi, jantungku berdegup lebih kencang dari biasanya
Darahku berdesir, nafasku bertasbih
Bersyukur dan bangga jadi bagianmu
Wahai pra pejuang suci terdahulu
Lihatlah kini jumlah kita sudah berlipat
Sorak rakyat berseru namaNya
Ku doakan kalian wahai para pejuang suci
Semoga Allah menjadikan perjuanganmu sebagai pengalir Jannahmu
Doakan kami bisa melanjutkan apa yang sudah diusahakan selama ini
Kami Muhammadiyah, sinar Muhammadiyah ada di setiap relung jiwa kami


Selasa, 06 Desember 2016

Mencintai atau Dincinta?


Diantara mencintai dan dicintai
Kau lebih memilih yang mana?
Tentu saja jawaban kita tidak akan selalu sama
karena ini adalah cinta 
Setiap orang mempunyai pilihannya masing-masing
setiap orang mempunyai jalan pikiran masing-masing
Hanya saja kita ketahui
Bahwa resiko dalam mencinta adalah sakit
resiko dalam dicinta adalah membuat orang sakit
dan resiko dalam saling mencintai 
adalah saling kehilangan
Jadi sekali lagi aku bertanya
kau lebih memilih untuk mencintai atau dicintai?

Kamis, 24 November 2016

Hasil gambar untuk lautan


Sama
Hari ini sama
Tak ada beda
Konstan,dan statis
Entah…

Masalah…..?mungkin
Apa...?tapi malah bagaimana?
Jatuh……?atau hanya apa?

Kesimpulannya  massih sama,kau hanya diam





Minggu, 09 Oktober 2016

Pada Sebuah Kenangan




Hujan malam ini beku
Mengigatkanku pada dua sosok itu
Sosok yang begitu rekat dalam kenangan
Sosok yang tak pernah lumpuh  dalam ingatan

Ingin sekali kuberlayar
Menenpuh biduk yang telah lama tak berkabar
Oh dimanakah aku dan mereka
Mengapa kini terasa berbeda

Aku gelap
Aku kaku
Bebas tapi terasa terperangkap
Mekar namun terasa layu

Pada rantingkah?daun?akar?
Aku bertanya kapan semuannya kembali
Bukan ke titik awal namun titik dimana
Kita membangun titik itu

Pucuk seroja meronta
Namun apa dikata
Akupun disini tak berdaya
Mengembalikan semua yang telah ada

Ingin hati berkata rindu
Bersama dalam satu jeda yang tak terlupakan
Meski terlampau pilu
Biarlah takdir ditangan Tuhan